Ribut-ribut soal Donald Trump, saya jadi inget lagi, suatu malam di awal tahun 2006 saya dalam perjalanan dari Singapura ke London, karena jarang naik business class maka malam-malam, saya sibuk ngak ngik ngak ngik naikin trus nurunin kursi lagi yang otomatis itu, naik lagi turun lagi, trus minta makan, trus minta minum, sesuka suka saya karena mikir bayar mahal-mahal ngapain kalo buat tidur doang, mending dinikmatin. Alhasil bapak-bapak yang disebelah saya juga jadi tak bisa tidur karena hampir tiap menit saya nyetel kursi, bunyinya nyitttt nyitttt naik turun, mungkin dipikir bapak itu, kampungan amat ni orang wkwkkwkw EGP.
Maka Bapak itu gak jadi tidur, diajaknyalah saya ngobrol sambil pesan minum juga, Beliau seorang pengusaha warga Negara Amerika tinggal di Manhattan, New York. Katanya dia biasa baca buku kalau dalam penerbangan, saya bilang kenapa gak baca buku sekarang, katanya tadi sudah di airport sambil nunggu pesawat , tapi bukunya nyebelin bikin mau muntah jadi disimpannya buku itu dan tak dilanjutkannya. Saya penasaran ini buku apa sih yang bisa bikin muntah, bukannya yang suka bikin muntah itu kalau lihat muka anggota DPR Indonesia ngabisin uang rakyat wwkwkkw. Maka dikeluarkannya buku itu, di buku itu terpampanglah wajah Donald Trump sedang berteriak (emang teriak meluluk kayaknya deh ni orang), katanya dari buku itu yang membuat ia kesal karena “He is so full of himself….” Gede Rumangsa……..
Saya yang penggemar acaranya Donald Trump di tipi, berhubung selama 9 bulan hamil anak saya yang ke-3 beberapa bulan musti bed rest nontonin dia ini kerjaan saya tiap malam Selasa kalo gak salah, ya saya suka sama Pak Donald ini, jadi saya lawan ni orang saya bilang, “Itu kan kata anda, tapi yang suka kan banyak.”
Ia menjawab,”Iya sih memang yang suka banyak juga tapi kan kalau saya gak suka juga boleh kan.”
Iya suka itu boleh saja, sapa mau larang kalau sebagai perorangan. Sekarang bahwa diantara yang suka itu adalah Setya Novanto dan Fadly Zon sang ketua dan wakilnya di DPRRI alias parlemen bangsa Indonesia. Mlipir ngedengerin pidatonya Pak Donald ini di New York, habis rapat yang ditugaskan Negara, kesana make selpi-selpian lagi.
Emang salah ????? ya kalau sebagai individu mengatas namakan pribadi tidak salah donk, wong namanya suka sama seseorang, ngefan pingin ketemu ya biasa aja. Salahnya karena tidak ingat perjalanan kesana itu dibiayai Negara, dan di dalam pidato Trump itu, Setya Novanto diperkenalkan sebagai Ketua Parlemen Indonesia :
Nih kata Washington Post :
Setelah mengakhiri konferensi pers, dan televisi kabel hendak mengakhiri siaran, Trump memperkenalkan seorang pria yang dia jelaskan sebagai "ketua DPR Indonesia". Trump bertanya kepadanya,"Do they like me in Indonesia?"
Setya Novanto mengangguk dan tersenyum. "Ya," jawabnya, tertawa kecil. Trump kemudian melenggang pergi, melambaikan salam perpisahan.
--------------------
Ini jelas datangnya bukan sebagai pribadi, tapi dalam kapasitas seakan – akan mewakili Negara karena membawa-bawa jabatan. Kalau pinter mustinya bilang, “I am here as a friend .” atau apa kek jangan bawa-bawa DPR, tapi gak bisa kali, tau gak bisa ngomongnya tauk karena memang bukan perennya si Donald ini jadi gimana mau ngaku peren wong bukan koq.
Setya Novanto mengangguk dan tersenyum. "Ya," jawabnya, tertawa kecil. Trump kemudian melenggang pergi, melambaikan salam perpisahan.
--------------------
Ini jelas datangnya bukan sebagai pribadi, tapi dalam kapasitas seakan – akan mewakili Negara karena membawa-bawa jabatan. Kalau pinter mustinya bilang, “I am here as a friend .” atau apa kek jangan bawa-bawa DPR, tapi gak bisa kali, tau gak bisa ngomongnya tauk karena memang bukan perennya si Donald ini jadi gimana mau ngaku peren wong bukan koq.
Pak Donald ini menang aja belum di konvensi partainya, belum tentu pula nanti dia yang jadi capresnya, kan masih ada proses, trus kalau dia jadi capres dari partai Republic, lah iya kalau dapet, kalo nggak? Sementara Negara kita ini seakan akan sudah diwakili untuk mendukung partai Republic di Amrik sana, kalau yang menang democrat, partainya pak Obama dan Bu Hillary Clinton yang juga mau nyalon, apa mereka gak gedeg sama kita ? ngedukung lawannya…………….. Gak kebayang kalo dulu pas pencapresan Obama lawan McCaine terus ketua DPR kita kesana dukung McCaine terus yangkepilih Obama, apa gak dodol ???
Ini adalah blunder yang kacau gak kepalang tanggung, mbok ya kalau mau hadir disitu bilang dulu kapasitas sebagai apa, gak usah bawa-bawa negara (ya kagak bakal disuruh masuk kalau gak bawa jabatan kayaknya).
Tipical banget, bener kata beberapa rekan kompasianer, mental inlander, gak merasa setara, ditepuk bahu manut aja diminta bilang iya, iya, gak malu merendahkan diri, mentang-mentang si Trump ini orkay, terkenal, cacapres (iya calon calon capres, kan belom tentu nyapresnya juga nunggu konvensi dulu).
Saya malu menontonnya dan saya malu mengaku sebangsa sama 2 orang ini, dulu suka ngatain lawannya di pilpres pengusung asing, aseng, asong, lah dia apa ? Lihat bule dikit aja langsung mlempen.
Trus urusan kita apaan sih sama pencapresan di Amerika, dapur kita sendiri tauk ngebul tauk nggak, ngapain sok-sok an ngurusin rumah orang ?
Trus urusan kita apaan sih sama pencapresan di Amerika, dapur kita sendiri tauk ngebul tauk nggak, ngapain sok-sok an ngurusin rumah orang ?
Emang kacau tenan sih, apa merasa beken karena dah selpie sama Donald Trump yang terkenal itu ? gak usah bangga Pak, anda gak terkenal disana, mau bukti, nih buktinya :
The Guardian (Koran Inggris) yang menulis berita berjudul "Donald Trump signs pledge not to run as independent" bahkan salah menyebut nama Setya Novanto menjadi Zulkifli Hasan. Media ini hanya sedikit menyinggung,"Dalam jumpa persnya, yang mana dia didampingi oleh Zulkifli Hasan, ketua DPR Indonesia, Trump juga menekan calon saingan potensialnya di Pilpres, rapper Kanye West…."
Bloomberg memberi judul "Donald Trump Pledges Loyalty to the Republican Party in True Trump Fashion" dan menulis, Trump menutup jumpa pers, kemudian, setelah hampir terlupakan, mengundang Ketua DPR Indonesia untuk berdiri, untuk menyatakan betapa banyak orang Indonesia menyukainya.
Ya sebagian orang entah siapa, memang mentalnya keatas (ke orang kaya) menjilat kebawah nginjek.
Lagian Pak Donald gak tahu sih, yang didukung - dukung mereka ini kemaren nyapres gak menang, tar pak Donald ketularan lagi wkwkwkkw
Bahan Bacaan
(source)
tidak lebih jelek daripada selfie dgn yg katanya GT duduk semobil
ReplyDelete