Thursday, September 24, 2015

Simpan Foto atau Video Porno Akan Dipenjara Empat Tahun

Ini peraturan Kata siapa ?
Ya kata Rancangan Undang-undang pasal 473 dalam RUU KUHP yang disodorkan DPR, berbunyi:
"Setiap orang yang memperdengarkan, mempertontonkan, memanfaatkan, memiliki atau menyimpan produk pornografi dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun atau pidana denda paling banyak kategori V".
Tadinya sudah dihapuskan oleh MK sekarang mau dihidupkan lagi katanya. (Detik.com 17.9.2015)
--------------------
Pertama-tama gak kreatip amat tuh DPR gak bisa bikin rancangan baru apa, muter-muter disitu-situ aja, udah dihapuskan, dinaikin lagi, karena gak ada ide lain, soalnya kemungkinan memang tidak kompeten duduk merancang undang-undang, tidak bersentuhan dengan masyarakat umum tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan masyarakat menjadi Undang-undang atau masa bodo amat apa yang menjadi aspirasi masyarakat, yang penting dapat uang sidang uang ini itu kalau merancang-rancang Ini mah bukan merancang tapi mendaur ulang, mendingan ke bantar gebang aja kalau soal daur mendaur, cari cara gimana mendaur ulang sampah bukannya mendaur ulang RUU.

Bukan apa-apa ini penuh penjara tar, semua yang punya smartphone yang dikirimin apalah gitu yang menjurus ke pornografi terus tau-tau digerebeg di jalan, gak tau kita ada yang ngirimin gambar atau video porno ke kita, dibuka juga belom, ditahan dan dituntut kita nanti gegara pasal karet ini. Ya kalau kita benci sama seseorang kita kirim saja video porno ke hapenya, tar kita lapor polisi, tinggal ditangkep ni orang, kena dah 4 tahun………….emang gitu ? ya logikanya begitu, berhubung yang dimaksud gambar porno atau video porno ini gak tau kita definisinya kan bisa rancu. Ada karya seni, ada gambar medis dll. Ataukah seperti video streaming porno yang dulu pernah ditonton sama anggota DPR sambil sidang dulu, terus apakah nanti dihukum juga kalau mem-follow situs porno seperti anggota DPR juga dulu….
Peredaran pornografi dalam bentuk apapun memang musti ditanggulangi, tapi masak dengan pasal memenjara orang 4 tahun karena menyimpan dll, ya kalau dia yang nyimpen kalau orang lain yang naruh misalnya majalah play boy di rumahnya kek di mobilnya, temennya punya ketinggalan. Apa gak kurang kerjaan tar bareskrim nyelidikin yang gini aja ribuan kasus tiap hari, mbok yang jelas dikit, mengedarkan, memproduksi atau apa kek pasalnya, ini koq menyimpan, apa itu definisinya, koq gak ada kata-kata “menguburkan” sekalian, kali aja pas ditangkep, dikubur tuh barang di halaman, biar kena juga nih si pengubur.
Yang diurusin mustinya kalau masalah beginian ini : PELACURAN
Tuh urus, bikin pasal yang bener, dilarang melacurkan diri, dilarang jual diri, menjual orang, menjadi agen, dll yang sejenis itu.
Jangan kayak kemaren, artis ketangkep sedang jual diri, ketangkep basah pula, dianya lepas, yang ketangkep malah sales nya, diusut dan dituntut, nah yang jelas-jelas pelaku ya bebas aja, masih nge-DJ dimana-mana kelilingan. Bukannya biasanya dalam suatu kejahatan yang melakukan yang ditangkep, koq malah asesorisnya yang kena.
Ya iya pasalnya gak ada, ngapa gak dibikin ? tar kalo dibikin ya masuk penjara semua juga itu kalangan berduit pemakai jasa esek-esek ini. Sudah menjadi rahasia umumlah siapa para pemakai para artis kacangan yang nyambi jadi PSK itu. Tentunya yang uangnya banyak, dapetnya gampang, biasanya nilep, kalau gak nilep ya rugi hasil kerja keras dipake beginian, mau make juga nawar dulu kali minta diskon 90%.
Bikin RUU koq gak mutu, mewakili rakyat, ngabisin uang rakyat, jalan-jalan rajin, naik tunjangan rajin, bikin RUU daur ulang, mau daur ulang mah ambil ember saya tuh yang bocor warna warni, plastic, itu yang didaur ulang bukan RUU.
Dasar kagak bermangpaat.
Terus hubungan ma gambarnya apa ? ya gak ada, wong wakil saya di parlemen aja gak nyambung apalagi saya
Bahan Bacaan
sumber gambar : chirpstory.com

No comments:

Post a Comment